composition of composite resin
2023-11-12
Komposisi resin komposit adalah aspek yang sangat penting dalam pembuatan bahan restorasi gigi modern. Resin komposit umumnya terdiri dari dua komponen utama, yaitu fasa organik (matriks resin) dan fasa anorganik (pengisi). Kedua komponen ini bekerja secara sinergis untuk menghasilkan sifat-sifat mekanis, estetik, dan fungsional yang diinginkan dari resin komposit.
Fasa organik atau matriks resin terdiri dari sebuah resin polimer dan sejumlah kecil monomer reaktif sebagai perekat. Resin polimer yang umum digunakan dalam komposisi komposit adalah bisfenol-A glikidil dimetakriat (Bis-GMA) atau uretan dimetakriat (UDMA). Monomer seperti trietilenglikol dimetakriat (TEGDMA) atau HEMA (2-hidroksi etil metakrilat) sering ditambahkan untuk membantu mengontrol viskositas campuran resin dan memastikan perekatan yang kuat antara fasa organik dan anorganik.
Namun, resin polimer memiliki kekurangan yaitu kurang tahan terhadap tekanan dan mengalami penyusutan saat mengeras. Untuk mengatasi masalah ini, pengisi anorganik ditambahkan ke dalam komposisi resin. Pengisi anorganik umumnya terdiri dari partikel keramik seperti silika, aluminium-oksida, atau material lain yang memiliki sifat mekanis yang baik.
Selain meningkatkan sifat mekanis, penggunaan pengisi anorganik juga memberikan beberapa keuntungan lainnya. Pengisi meningkatkan stabilitas dimensi resin komposit, mengurangi penyusutan dan perubahan bentuk saat mengeras. Selanjutnya, pengisian dengan partikel anorganik juga memberikan sifat optik yang lebih baik, sehingga memberikan hasil restorasi yang lebih natural dan estetik.
Berdasarkan ukurannya, pengisi anorganik dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu mikrofill, makrofill, dan hibrida. Mikrofill adalah pengisi dengan ukuran partikel yang sangat kecil, biasanya kurang dari 1 mikrometer. Mikrofill memberikan hasil estetik yang sangat baik namun memiliki kekuatan yang rendah. Makrofill, sebaliknya, mempunyai ukuran partikel yang lebih besar, sekitar 10 hingga 100 mikrometer. Jenis ini memberikan kekuatan yang tinggi, namun hasil estetiknya kurang bagus. Sedangkan pengisi hibrida merupakan kombinasi dari mikrofill dan makrofill, dengan ukuran partikel yang berada di antara keduanya, sehingga memberikan keuntungan estetik dan mekanis.
Selain resin polimer dan pengisi anorganik, aditif juga sering ditambahkan dalam komposisi resin komposit, tergantung pada sifat dan tujuan penggunaannya. Aditif yang umum digunakan adalah penambahan zat kimia fotoinisiator seperti kampium mirror dimer (CMD), untuk memungkinkan pengerasan resin saat terkena cahaya sinar biru. Dalam beberapa kasus, zat kimia khusus juga ditambahkan untuk memberikan sifat antibakteri atau meningkatkan sifat mekanis tertentu.
Saat ini, perkembangan dalam teknologi resin komposit terus berkembang. Produsen terus memperbaiki komposisi dan mengembangkan komposit yang lebih baik dengan sifat fungsional dan estetik yang lebih tinggi. Komposisi resin komposit yang baik akan memberikan hasil restorasi gigi yang kuat, tahan lama, dan estetis. Namun, dalam pemilihan bahan restorasi, faktor-faktor lain seperti biokompatibilitas dan teknik pemrosesan juga perlu dipertimbangkan.